Peradangan Lambung Kronis (Gastritis Kronis)
Jika sakit maag disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori atau iritasi terus-menerus, peradangan pada lapisan lambung bisa menjadi kronis. Gastritis kronis dapat merusak lapisan pelindung lambung, menyebabkan gangguan pencernaan yang lebih parah, dan meningkatkan risiko tukak lambung atau kanker lambung.
Tukak Lambung (Ulkus Gastrikum)
Jika produksi asam lambung berlebihan dan tidak dikendalikan, ini bisa menyebabkan tukak atau luka pada dinding lambung. Tukak lambung bisa sangat menyakitkan dan menyebabkan pendarahan, yang dalam beberapa kasus bisa sangat serius dan memerlukan penanganan medis darurat.
Perdarahan dalam Lambung
Salah satu komplikasi serius dari maag yang tidak diobati adalah perdarahan. Tukak lambung atau peradangan berat dapat menyebabkan perdarahan dalam lambung yang bisa sangat berbahaya. Gejalanya bisa berupa muntah darah atau tinja berwarna hitam, yang merupakan tanda adanya perdarahan internal.
Penyempitan atau Penyumbatan Lambung
Dalam beberapa kasus, peradangan atau tukak yang parah bisa menyebabkan pembentukan jaringan parut yang menyempitkan saluran lambung, sehingga proses pencernaan terganggu. Ini bisa menyebabkan rasa kenyang yang berlebihan, mual, atau kesulitan makan.
Penyakit Refluks Gastroesofageal (GERD)
Maag yang tidak ditangani dengan baik dapat berkontribusi pada perkembangan GERD, yaitu kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan (refluks asam). GERD bisa menyebabkan iritasi pada esofagus, serta meningkatkan risiko esofagitis, striktur esofagus, atau bahkan kanker kerongkongan (kanker esofagus).
Kanker Lambung
Dalam kasus yang lebih ekstrem, terutama jika maag disebabkan oleh infeksi H. pylori atau gastritis kronis yang tidak diobati, ada risiko berkembangnya kanker lambung. Meskipun ini merupakan komplikasi yang jarang, inflamasi jangka panjang pada lambung meningkatkan risiko terjadinya kanker lambung.